Inilah Orang Paling Takabur di Zaman Nabi Musa AS, Harta Qorun
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Di dunia ini, setiap orang pasti mau hidup serba berkecukupan, apalagi memiliki harta yang tumpah ruah. Namun, harta hanyalah sekadar harta yang hanya memberikan kebahagian di dunia. Harta yang dimiliki selama di dunia tidak akan ada artinya di akhirat, melainkan amal lah yang menjadi perhitungan untuk menuju surga.
Pada zaman Nbai Musa AS, ada seorang lelaki kaya raya bernama Qarun. Banyak yang mengatakan dia adalah sepupu Nabi Musa AS. Tak hanya memiliki banyak harta, tapi Qarun juga termasuk orang berilmu. Bahkan, dirinya tercatut sebagai ahli kitab Taurat setelah Nabi Musa AS dan Harun.
Bagaimana kelanjutan ceritanya ? Tonton video ini hingga selesai, dan tetap selalu mendukung channel Najmapedia Islami, agar bisa berkembang menyi'arkan informasi dan edukasi tentang Islam.
Kepandaian Qarun dalam ilmu agama membuat dirinya sering disebut dengan "Munawir" karena kemerduan suaranya dalam membaca kitab Taurat. Selain itu, Qarun juga lihai dalam berbisnis dan mengetahui trik investasi yang menguntungkan serta jalur perdagangan internasional yang strategis.
Walaupun banyak yang mengenalnya sebagai sepupu Nabi Musa AS, Qarun justru menjadi pendukung Firaun.
Jauh sebelum memiliki kekayaan, Qarun hanyalah seorang lelaki miskin yang tidak mampu menafkahi anaknya yang banyak. Lalu, suatu ketika Qarun meminta Nabi Musa AS untuk mendoakannya agar Allah memberikan harta benda yang banyak. Qarun yang dikenal sebagai orang yang saleh dan pengikut ajaran Ibrahim dengan baik, tanpa pikir panjang Nabi Musa AS pun menyetujuinya.
Allah SWT mengabulkan doa Nabi Musa AS, Qarun pun hidup dengan bergelimang harta. Ribuan gudang yang dimilikinya penuh dengan emas dan perak. Namun, sayang keberuntungan yang didapat membuatnya gelap mata. Qarun pun mulai hidup dengan penuh pamer kekayaan dan sombong.
Kekayaan yang diberikan Allah SWT malah membuatnya lupa dengan Sang Pemberi. Pernah dikisahkah, Qarun memamerkan harta kekayaannya dengan mengenakan pakaian mewah, didampingi 300 pelayan laki-laki dan 300 pelayan perempuan. Tak cukup itu, Qarun juga dikelilingi oleh 4000 pengawal dan diiringi 4000 binatang ternak, ditamah 60 ekor untar yang membawa kunci-kunci gudang dimana harta kekayaannya tersimpan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qashash ayat 76 yang artinya:
"Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat."
Janji Qarun untuk lebih taat beribadah dan membantu sesama jika diberi kekayaan oleh Allah SWT dilupakan. Dia mempergunakan kekayaan tersebut dalam kesesatan, kezaliman, dan permusuhan sehingga membuatnya menjadi sombong dan terlena kekayaan. Sosok Qarun sangat jelas mendurhakai Allah SWT.
Bahkan para Muslimin pada masa itu pernah menasihati Qarun untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Tapi, dia malah mengindahkan nasihat tersebut.
Dari sikapnya tersebut sudah jelas sekali bahwa Qarun tidak membutuhkan nasihat kebenaran, bahkan merasa tidak takut dengan ancaman Allah SWT. Sebab, Qarun sudah memiliki segalanya, dirinya hebat, pintar, dan punya banyak harya.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qashash ayat 78 yang artinya:
"Sesungguhnya, aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku."
Qarun juga menunjukkan bahwa dirinya bukanlah orang yang berakhlak. Akhlaknya begitu buruk kepada sesama manusia, apalagi terhadap Allah SWT yang memberi semua harta kekayaan itu. Sudah pasti, Qarun adalah lelaki yang tidak memiliki akal sehat. Sosoknya jauh dari orang berakal. Hanya orang berakal lah yang mendapatkan cinta dari Allah dan Rasul-Nya.
“Orang yang paling kucintai dan yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti adalah yang paling baik akhlaknya, yaitu yang tawadhu' yang mencintai dan dicintai.” (HR Thabrani)
Di dalam Alquran juga telah dijelaskan bahwa Qarun merupakan lelaki yang berkhianat, bukan hanya kepada Nabi Musa AS, tetapi juga Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Mukmin ayat 23-24 yang artinya:
"Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata kepada Fir’aun, Haman, dan Qarun, maka mereka berkata, ‘(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta’."
Sikap sombong lain yang diperbuat Qarun adalah ketika Nabi Musa AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menunaikan zakat. Ketika Qarun dimintai zakat, ia pun langsung marah dan tidak memberikan sedikit kekayaannya. Lantas, apa yang dipikirkan Qarun? Dia berpikir bahwa harta kekayaan yang dimilikinya didapat dari hasil kerja keras dan usahanya dan tidak ada kaitan dengan siapa pun, termasuk Allah SWT.
Gambaran kisah Qarun menunjukkan bahwa dirinya sangat sombong, zalim, durhaka kepada Allah SWT, pelit, dan tidak memiliki akal sehat. Perbuatan Qarun sangat tidak patut dicontoh oleh siapa pun. Selalu ingat bahwa apa yang kamu miliki saat ini hanyalah sebuah titipan dari Allah SWT dan cobalah untuk selalu bersyukur atas nikmat tersebut.
Harta bukanlah hal yang bisa diperhitungkan sebagai bekal di akhirat nanti, namun amalan baik lah yang menuntunmu menuju surga kelak (Amien Ya Rabbal Al Amin).
Komentar
Posting Komentar